AAI

Afro-Asiatisches Institut (Lembaga Asia-Afrika) yang terletak berdekatan dengan Universität Wien, didirikan tahun 1950 sebagai lembaga non-pemerintah. Melalui sekitar 40 unit pelayanan yang ada, AAI memiliki komitmen bantuan kemanusiaan untuk mendorong komunikasi masyarakat yang berasal dari Afrika, Asia, Amerika Latin dengan Eropa.

Di antara fungsi utama lembaga ini adalah membantu pelajar dan mahasiswa dari negara berkembang. Namun AAI lebih menganggap bantuan itu sebagai sarana peningkatan saling pengertian antar budaya, yang akan memainkan peranan penting dalam menciptakan iklim kerjasama internasional.

AAI berusaha menstimulasi kerjasama dan interaksi yang mendorong proses belajar secara ilmiah dan budaya sebagai kontribusi pada peningkatan harkat hidup manusia. Karena itu maka kerjasama internasional dan pertukaran informasi pendidikan merupakan hal yang sangat diutamakan.

Untuk memenuhi tujuan itu, AAI menawarkan serta mensponsori berbagai program bagi mahasiswa dari negara berkembang. Di gedung pusatnya di 1090 Wien, Türkenstraße 3, selain terdapat asrama mahasiswa internasional, juga terdapat berbagai ruangan yang bisa dipakai cuma-cuma untuk berbagai kegiatan mahasiswa negara berkembang. Di gedung itu juga terdapat masjid, gereja dan pura Hindu. Juga terdapat ruang belajar, toko barang-barang kerajinan negara berkembang, mensa dengan menu internasional yang cukup murah, serta cafe yang juga menyediakan berbagai koran dan majalah internasional. Pendek kata, AAI adalah tempat yang ideal untuk mengenal dan menjalin kontak dengan banyak bangsa. Dan ini adalah hal yang sangat positif dalam mempersiapkan kerjasama menghadapi iklim globalisasi dewasa ini.

FORSIA

Forum Riset dan Studi Indonesia Austria merupakan suatu forum dialog yang dibentuk oleh PPI Austria pada bulan Mei tahun 1995 atas inisiatif beberapa karyasiswa. Tujuan forum ini adalah menyebarluaskan informasi masalah kependidikan di Austria dan masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia ilmu pengetahuan pada umumnya.

Buku panduan ini merupakan salah satu hasil dari forum ini selain telah mengeluarkan beberapa newsletter. Diskusi juga dilakukan melalui media Internet (kiosnet dan mailinglist masyarakat Indonesia di Austria atinanet@ ).


Profil Tim Penyusun

Ir. Danang Parikesit, M.Sc.(Eng) Pengajar pada Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Berada di Austria sejak Mei 1994 atas sponsor ÖAD untuk menempuh program doktor di TU Wien dalam bidang perencanaan transportasi dan energi. Menjadi Koordinator Pelaksana FORSIA sejak Mei 1995 dan Ketua PPI Austria periode 1995-1996.

Dipl.-Ing. Fahmi Amhar Staf Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. Berada di Austria sejak Juli 1987, semula atas sponsor OFP/BPPT (undergraduate) untuk menempuh program studi geodesi pada Univ. Innsbruck. 1989 memasuki tahap studi lanjut (2.Abschnitt) di TU Wien dan meraih "Dipl.-Ing" 1993. Sejak itu atas sponsor FWF melanjutkan ke jenjang doktor dalam bidang GIS dan Remote Sensing. Pengelola atinanet@. Editor FORSIA dan koordinator pendidikan PPI Austria periode 1989-1991 dan periode 1995-1996.

Ir. Suseno Amien Pengajar pada Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Berada di Austria sejak Februari 1995 atas sponsor ÖAD untuk melakukan riset "pollen biotechnology" pada Biozentrum, Universität Wien.

Anwar al Nahdi Mahasiswa jurusan ilmu politik dengan kombinasi filsafat, sosiologi dan psikologi pada Univ. Wien. Berada di Austria sejak Oktober 1988 dan pernah menjadi Koordinator Pendidikan PPI 1991-1995. Sejak 1991 mendapat beasiswa dari Afro Asiatisches Institut.

Kontributor lain buku ini adalah:

Achmad Panaongi, ekonomi Univ. Wien.

Ir. Ahmad Munir,M.S., teknik sumber daya air Univ. für Bodenkultur, dosen Unhas.

Agus Widodo, teknik geodesi TU Wien.

Ir. Avip Priyatna, dirigensi Hochschule für Musik und darstellende Kunst Wien.

Ir. Bambang Juanda, M.S., ekonomi Univ. Innsbruck, dosen IPB.

Dr.rer.nat Budi Sulistiyo, alumnus geografi Univ. Innsbruck, peneliti Bakosurtanal.

Dra. Dani Krisnawati, S.H., ilmu hukum Univ Wien, dosen UGM.

Ir. Fadjar Pambudhi, M.Sc., kehutanan Univ. für Bodenkultur, dosen Unmul.

Gonti Sitohang, ekonomi manajemen Univ. Wien.

Dr.rer.soc.oec. Gracia Setiadi Ugut, MBA., alumnus ekonomi Wirtschaftuniversität.

Drs. Hariman Sanoe, matematika asuransi TU Wien, dosen Unpar.

Drs. Ibon Suparman, kimia nuklir TU Wien, peneliti dari BATAN.

Ir. Indrastono Dwi Atmanto, M.Ing, teknik sipil TU Wien, dosen Undip.

Jajang Kurniawan, teknik mesin TU Wien.

Ir. John Matinahoru, kehutanan Univ. für Bodenkultur, dosen Unpatti.

Lantip Kusmanhaji, teknik data TU Wien.

Drs. Lucky H.Y. Amalputra, M.S., linguistik Univ. Wien, dosen IKIP Bandung.

Ir. M. Isa Irawan, M.S., infromatika TU Wien, dosen ITS.

Muhammad S.S.R. Markaban, teknik industri TU Graz.

Ir. Mursalim, teknologi pertanian Univ. für Bodenkultur, dosen Unhas.

Drs. Nuryono, M.S., kimia Univ. Innsbruck, dosen UGM.

Poegoeh Tjatur Hariagoeng, teknik mesin TU Wien.

Reyka Meany, Konservatorium Wien.

Ir. Reza M. Husni, arsitektur Hochschule für angewandte Kunst Wien.

Reza Pahlevi Emsita, ekonomi Wirtschaftuniversität.

Sardjono Trihatmo, teknik elektro TU Wien.

Dr.rer.nat. Sri Wahyuni, M.S., alumnus matematika Univ. Graz, dosen UGM.

Taufiqurrahman, ekonomi pembangunan Univ. Wien.

Dr.rer.nat. Widodo, alumnus matematika Univ. Innsbruck, dosen UGM.