Kehidupan di Austria

Persiapan

Iklim dan masyarakat

Kehidupan di Austria adalah mirip kehidupan di Eropa Barat lainnya. Dengan iklim kontinentalnya, Austria memiliki 4 musim, dengan suhu di musim dingin (Desember-Maret) sekitar -20°C dan musim panas (Juni-September) mencapai 40°C.

Sebagian besar kota universitas di Austria ada di dataran rendah. Wina terletak di tepi sungai Donau pada ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan laut. Kota yang terletak di atas pegunungan Alpen adalah Innsbruck, pada ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, dan udaranya relatif lebih dingin.

Karena faktor iklim ini, calon mahasiswa di Austria dianjurkan untuk mempersiapkan pakaian yang sesuai. Di Indonesia, pakaian musim dingin bisa didapat di department store yang menjual pakaian untuk ekspor .

Masyarakat Austria adalah masyarakat Eropa dengan gaya hidup liberal dan sekuler yang cukup berbeda dengan pola masyarakat yang banyak dikenal di Indonesia.+ Persiapan mental untuk menghadapi kehidupan di tengah masyarakat Austria adalah sangat perlu, agar di satu sisi bisa menempatkan diri, dan di sisi lain bisa menyaring hal-hal yang pantas untuk ditiru.

Biaya hidup

Sebagai negara industri, biaya hidup di Austria termasuk salah satu yang tertinggi di Eropa. Sebagai acuan ÖAD memperkirakan pengeluaran mahasiswa per bulan minimal adalah:


Tempat tinggal termasuk                  
listrik/pemanas (di asrama)  ÖS 2000,-   
Makanan (tidak termasuk                  
rokok atau alkohol)          ÖS 2500,-   
Alat belajar, asuransi                   
kesehatan, perawatan tubuh,              
transportasi, telepon, pos   ÖS 2500,-   
-----------------------------------------
                             ÖS 7000,-   


Salah satu komponen biaya yang tinggi adalah upah tenaga manusia. Karena itu sebaiknya calon mahasiswa mempersiapkan diri untuk sedapat mungkin melakukan banyak hal secara mandiri, seperti memasak, membetulkan peralatan yang rusak, mengetik, dan sebagainya.

Sebaiknya, setiap mahasiswa yang bermaksud studi di Austria telah memiliki sumber dana yang pasti sebelum datang di Austria. Tidak seperti di Amerika atau beberapa negara lain, kesempatan kerja secara sah di Austria bagi pemilik visa belajar sangat terbatas.

Beasiswa dari pemerintah Austria terbagi menjadi dua, yaitu yang proses permohonannya dilakukan di Indonesia dan yang dilakukan di Austria. Kontrak beasiswa biasanya diberikan untuk jangka waktu satu tahun, meskipun bisa diperpanjang. Untuk mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Austria di Indonesia dilakukan dengan mengajukan permohonan ke Kedutaan Besar Austria di Jakarta. Beasiswa ini dikenal dengan Nord-Süd Dialog Stipendiatprogram yang dikelola oleh Badan Pertukaran Akademis Austria (Österreichischer Akademischer Austauschdienst / ÖAD).

Persyaratannya adalah sebagai berikut :

Prosedur penerimaan dan wawancara dilakukan dua kali setahun, yaitu bulan Pebruari dan September. Keterangan selengkapnya bisa ditanyakan di Kedutaan Besar Austria di Jakarta.

Besarnya beasiswa ÖAD (1996) adalah ÖS 8.100 ditambah tunjangan biaya tempat tinggal hingga ÖS 3.500.

Selain dari ÖAD, berbagai lembaga penelitian juga memberi beasiswa untuk riset jangka pendek (lihat bab 4: Riset dan Pelatihan di Austria).

Bagi mahasiswa reguler yang telah tinggal di Austria dan menginginkan beasiswa, maka salah satu organisasi yang menyediakan adalah Lembaga Asia Afrika (Afro-Asiatiches Institut/AAI). Besar beasiswa (1996) adalah:

Selain itu, yang bersangkutan juga menerima tunjangan buku ÖS 500, dan kemungkinan untuk mendapatkan tiket ke tanah air saat liburan musim panas.

Seleksi beasiswa dilakukan sekali setahun pada bulan April dengan persyaratan sebagai berikut :

1. latar belakang ekonomi pemohon
2. orientasi setelah selesai studi

Pengumuman penerimaan dilakukan bulan Juli. Penerima beasiswa diharuskan untuk berpartisipasi dalam program-program yang dibuat oleh AAI. Selain itu juga dimungkinkan untuk mengajukan permohonan dana untuk proyek Reintegrationsprogram (bisa berupa penelitian atau proyek sosial) di negara asal.

ÖAD dan ASEA-Uninet juga sedang memikirkan kemungkinan pembiayaan program sandwich dengan bekerja sama dengan lembaga di Indonesia. Dalam program sandwich ini mahasiswa menempuh sebagian studinya di Austria dan sebagian di Indonesia.

Sesungguhnya pada mahasiswa doktorat, dengan adanya kemungkinan melakukan jenjang Doktor di luar kampus (eksternal), biaya hidup yang tinggi di atas hanya diperlukan pada masa konsolidasi dengan pembimbing serta menempuh hal-hal yang memang harus dilakukan di Austria (seperti studi pustaka, laboratorium ataupun menempuh kuliah), sedang selebihnya bisa dilakukan di tanah airnya. Konsultasi secara teratur dengan pembimbing bisa dilakukan dengan post, fax atau e-mail, dan akhirnya bila semua selesai, calon doktor ini cukup datang menjelang ujian rigorosumnya.

Meskipun menurut Undang-undang, seorang pelajar asing dengan visa studi tidak boleh bekerja secara resmi atau mendapatkan ijin kerja, namun ada beberapa kemungkinan legal untuk mendapatkan tambahan uang, misalnya melalui:

Visa

Untuk memasuki Austria pertama kali, seorang calon siswa bisa meminta visa ke Bagian Konsuler Kedutaan Besar Austria di Jakarta. Visa diberikan untuk masa maksimal 6 bulan. Untuk tinggal lebih dari 6 bulan, seorang pemegang paspor biasa harus meminta ijin tinggal (Aufenthaltsbewilligung) sedang pemegang paspor dinas bisa meminta perpanjangan visa (Sichtvermerk). Perlu diketahui bahwa visa turis sama sekali tidak bisa diperpanjang atau diubah menjadi ijin tinggal!

Prosedur mendapatkan ijin tinggal sejak berlakunya Undang-undang yang mengatur orang asing yang tinggal di Austria (Aufenthaltsgesetz) cukup berbelit-belit. Di antara syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah:

  1. kepastian tempat tinggal
  2. asuransi kesehatan (pertama-tama bisa membeli asuransi perjalanan)
  3. dana yang tersedia setidak-tidaknya ÖS 300 per hari atau adanya pernyataan pihak yang akan menangung segala hal di Austria (Verpflichtungserklärung) yang disahkan oleh pengadilan/notaris.

Kedatangan

Orientasi

Setelah tiba di bandar udara di Austria, seorang pelajar Indonesia sering menghadapi kesulitan orientasi tempat (di mana letak tempat ini, bagaimana untuk pergi ke sana). Terlebih bila ini pertama kalinya datang ke Austria dan tidak ada penjemput. Namun sebenarnya cukup mudah untuk melakukan orientasi di Austria, bahkan sebenarnya lebih mudah dibandingkan dengan beorientasi di kota yang asing di tanah air sendiri. Hal ini karena di hampir setiap kota, selalu bisa ditemui dua alat bantu orientasi yakni peta dan buku telepon.

Hampir di setiap kota di Austria terdapat kantor informasi, terutama di bandara atau stasion kereta (dengan tanda "i" untuk "Information"). Di situ bisa diperoleh peta gratis, daftar hotel dan informasi lainnya. Sedang peta yang lengkap dengan indeks jalan dan nomor distrik bisa dibeli di toko buku. Yang paling baik adalah peta jenis FALKPLAN yang bisa digunakan baik seperti buku maupun dibuka seperti peta yang besar.

Pada buku telepon bisa dijumpai seluruh alamat dan nomor telepon dari segala tempat yang kiranya akan diperlukan selama tinggal di kota tersebut, mulai dari kantor polisi, kantor pos, toko buku, dokter hingga universitas. Dengan pedoman alamat tersebut, lokasi mudah dicari pada peta yang memiliki indeks.

Transportasi

Sistem transportasi umum di Austria merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Di kota-kota selain Wina, ada bus kota yang menuju bandara. Di Wina, dari bandar udara menuju kota bisa menggunakan kereta komuter (Schnellbahn / S-Bahn), bus bandara atau taksi. S-Bahn termasuk dalam jaringan transportasi umum dan paling murah. Tiket transportasi umum ini sudah terintegrasi, sehingga satu tiket berlaku untuk satu zone (seluruh Wina adalah satu zone, ke bandara dua zone). Tiket ini tetap berlaku bila kita ganti kendaraan umum, baik S-Bahn, kereta bawah tanah (U-Bahn), trem (Straßenbahn) maupun buskota (Stadt-Omnibus).

Tiap kota memiliki sistem tarif tersendiri untuk angkutan umum, namun secara garis besar tarif ini menguntungkan bagi pemakai yang menggunakan angkutan umum secara teratur, karena ada tiket untuk setahun (Jahresnetzkarte), sebulan (Monatskarte), seminggu (Wochenkarte), 72 jam, 24 jam, 1 hari, dan yang paling mahal adalah tiket sekali jalan (Einzelfahrschein). Tiket ini bisa dibeli di loket-loket penjualan dari perusahaan angkutan (Verkehrsbetriebe), TABAK, mesin penjual tiket otomatis di halte atau stasion, atau di dalam bus/trem. Yang terakhir ini biasanya paling mahal.

Di Wina dikenal tiket reduksi bernama "tiket siang" (Nachmittagskarte) yang mulai berlaku setelah pukul 13 dan untuk hari Sabtu/libur sepanjang hari. Tiket ini bisa diperoleh oleh mahasiswa di bawah 27 tahun - termasuk mahasiswa asing. Dengan bekal foto serta tanda terdaftar di universitas (Inskriptionschein), permohonan bisa dilakukan di

Wienerverkehrsbetriebe,
stasion U3 Erdberg.

Di Wina, antara tengah malam hingga dini hari tetap ada angkutan umum (City Night Line) dengan "tarif malam".

Di beberapa kota seperti Wina, tiket tidak lagi diperiksa oleh sopir / kondektur, melainkan setiap penumpang sudah harus tahu bahwa dia harus memiliki tiket yang sah. Untuk mengatasi penumpang liar (Schwarzfahrer), perusahaan angkutan sekali-sekali melakukan razia penumpang liar. Bila tertangkap naik kendaraan umum tanpa tiket yang sah, dendanya lebih mahal dari harga tiket sebulan.

Untuk menuju kota lain yang cukup jauh (misalnya Wina-Innsbruck) yang paling baik adalah menggunakan kereta. Di sini juga terdapat banyak alternatif sehingga perjalanan bisa lebih murah, misalnya perjalanan akhir pekan, perjalanan rombongan, menggunakan kartu diskon (Umweltpaß) dan sebagainya. Petugas informasi di stasion kereta akan dengan senang hati memberi tahu pilihan yang paling baik bagi kita.

Bila belum mendapat kepastian penginapan, atau misalnya datang pada hari tutup kantor, seseorang bisa menitipkan barang-barangnya dulu di bandara atau stasion sementara dia jalan dulu ("survey") mencari penginapan. Di bandara atau stasion selalu terdapat tempat penitipan ataupun locker (Schließfächer).

Bank

Berhubungan dengan bank sudah akan dilakukan begitu tiba di Austria, karena seseorang pasti perlu menukarkan uang guna memperolah mata uang Schilling Austria (disingkat ÖS atau ATS). Mata uang Schilling jarang ditemui di Indonesia. Di Austria mudah sekali menukar devisa, baik dari US-Dollar, DM, Francs-Perancis atau Lira Italia di hampir semua bank.

Dalam kehidupan sehari-hari di Austria, bank bisa membantu membuat praktis banyak hal, misalnya

Dengan demikian kita tak perlu lagi hilang waktu untuk menyelesaikan berbagai tagihan itu. Tentu saja untuk itu kita terlebih dulu harus membuka rekening tabungan (Konto) di bank. Untuk itu kita cukup membawa paspor. Untuk yang sudah terdaftar sebagai pelajar/mahasiswa, akan lebih baik membuka Konto pelajar (Studentenkonto), karena biayanya jauh lebih rendah dan kadang ada hadiahnya berupa alat-alat studi. Yang perlu diingat, bila anda sementara jarang menggunakan jasa bank, janganlah buru-buru menutup Konto anda, karena setiap penutupan tabungan akan dibebani biaya (sekitar ÖS 100). Bila yang bersangkutan sudah menjadi pemegang Konto selama waktu tertentu (biasanya 6 bulan), dan bank menilai konduite keuangan yang baik, yang bersangkutan bisa meminta buku cek, kartu Bankomat (ATM) yang berlaku di seluruh Eropa atau bahkan kartu kredit yang berlaku di seluruh dunia.

Untuk pengiriman uang ke luar negeri (lebih-lebih ke Indonesia), paling murah adalah dengan menggunakan poswesel (Auslandspost-anweisung) melalui kantorpos. Sampai uang diterima kira-kira perlu waktu sekitar sebulan Untuk mengirim sebesar ÖS 5000 (US$ 500) biayanya kira-kira ÖS 50,-. Sementara itu pengiriman uang lewat bank ke Indonesia, selain memerlukan waktu yang lebih lama (bisa 60 hari !) - karena ketiadaan mitra- juga biayanya jauh lebih mahal (bisa 5%-10% dari volume pengiriman).

Setiap kantorpos juga melayani pembukaan tabungan pos (PSK-Konto), bahkan punya beberapa keuntungan di banding bank:

Di kota-kota besar selalu terdapat kantor pos besar (Hauptpostamt) yang memiliki loket 24 jam sepanjang tahun, termasuk di hari libur.

Melapor diri

Setiap orang yang akan menetap beberapa lama pada suatu tempat di Austria, maka dalam 3 hari kerja dia harus melapor ke kantor pencatatan penduduk (Meldeamt) pada distrik (Bezirk) di mana dia tinggal. Untuk itu dia membutuhkan formulir Meldezettel yang bisa dibeli di warung khusus tempat orang menjual rokok (TABAK), diisi lengkap, disahkan oleh pemilik rumah/asrama dan kemudian bersama paspor dibawa ke Meldeamt. Semua proses ini bisa pula diwakilkan. Oleh Meldeamt, yang bersangkutan akan diberi dua tembusan dari Meldezettel yang telah dicap olehnya. Meldezettel ini harus terus kita simpan. Bila kita pindah ke alamat lain, maka kita harus melapor kembali ke Meldeamt dengan mengisi Meldezettel baru dan dilampiri oleh tembusan Meldezettel lama yang kita simpan tadi. Kalau kita akan meninggalkan Austria untuk seterusnya, maka kita cukup membawa tembusan Meldezettel untuk disahkan bahwa kita akan meninggalkan Austria.

Meldezettel bersama paspor merupakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kita di Austria untuk suatu tempat tertentu. Meldezettel ini akan diperlukan bila kita berurusan dengan birokrasi, seperti mengurus asuransi, bank, melapor ke polisi bila kita ada masalah dan sebagainya.

Pemegang paspor Indonesia yang tinggal di Austria juga diwajibkan untuk melapor diri ke KBRI Wina, di mana paspornya akan dicap oleh KBRI. Lapor diri ini penting bila sewaktu-waktu mahasiswa memerlukan bantuan KBRI dan KBRI juga jadi punya data untuk secara rutin memberi newsletter atau undangan berbagai acara yang bisa diikuti masyarakat Indonesia di KBRI.

Untuk mahasiswa di kota lain, lapor diri ini bisa dilakukan melalui surat. Pengiriman paspor harus dilakukan dengan surat tercatat (Einschreiben).

Perlu diperhatikan, bahwa dalam mengisi formulir-formulir resmi di Austria, dianjurkan menggunakan nama seperti tertulis dalam paspor secara konsisten. Bila nama terdiri dari lebih dari satu kata, pilih salah satu sebagai nama belakang (Name, Zuname atau Familienname) sedang yang lain sebagai nama depan (Vorname). Aturan semacam ini memang tidak ada di Indonesia. Seseorang dengan nama satu kata, misalnya "Suharto", terpaksa akan ditulis: "Suharto Suharto".

Asuransi

Setiap orang yang berada di Austria wajib dilindungi oleh suatu asuransi yang akan menanggungnya bila sakit atau kecelakaan (Kranken & Unfallversicherung). Tanpa asuransi, biaya pengobatan di Austria akan terasa amat tinggi (sebagai gambaran, biaya sekali kunjungan ke dokter adalah 300 Schilling; operasi gigi sekitar 10.000 Schilling dan rawat-menginap adalah 5000 Schilling/hari!). Turis dan mereka yang akan memulai belajar di Austria bisa membeli asuransi perjalanan selama masa tinggalnya di Austria. Hal ini merupakan syarat yang harus dipenuhi ketika mengajukan permohonan visa. Orang asing yang akan menetap beberapa lama di Austria, bisa mendaftar ke Gebietskrankenkasse (GKK) sebagai pemegang polis pribadi, meskipun masing-masing perusahaan asuransi menawarkan berbagai fasilitas dengan tingkat harga yang berbeda-beda. Dibandingkan asuransi swasta, asuransi pada GKK memiliki keuntungan:

Premi asuransi GKK saat ini berkisar antara 448,8 - 3200 Schilling - tergantung besar penghasilan. Mahasiswa yang belum melampui masa studi minimum plus 4 semester bisa membayar premi minimum, dan separo akan dibayar negara (224 Schilling / bulan).

Asuransi ini juga berlaku bila kita berlibur ke luar negeri. Untuk negara-negara EU sudah berlaku suatu perjanjian. Kita bisa mendapatkan asuransi wisata (Urlaubkrankenschein) di kantor GKK. Untuk negara yang belum punya perjanjian, kita harus membayar lebih dulu dan rekeningnya nanti minta diganti GKK, namun GKK hanya akan mengganti maksimum sebesar bila hal yang sama dilakukan di Austria.

Selain itu ada beberapa bentuk asuransi yang akan kita jumpai:

Pada pembukaan Studentenkonto, ada beberapa bank yang memberi bonus "asuransi tanggung jawab" (Haftplichtversicherung). Asuransi ini adalah bentuk jaminan yang akan dibayarkan kepada korban, bila kita tanpa kesengajaan menyebabkan kerugian. Misalnya bila pada saat main ski tanpa sengaja kita menabrak seseorang, dan orang itu harus dirawat di rumah sakit, maka asuransi kitalah yang akan membayarnya. Bentuk asuransi bonus dari bank ini biasanya tidak meliputi mengemudi kendaraan bermotor, atau olahraga profesi.

Dalam iuran ÖH yang harus dibayar tiap semester untuk pendaftaran (Inskription), setiap mahasiswa juga memperoleh asuransi Haftpflicht & Unfallversicherung, namun hanya berlaku selama mengikuti kegiatan akademis yang diadakan sekolah (praktikum, ekskursi).

Tapi meskipun sudah memiliki asuransi, usahakan jangan sakit. Lebih baik membayar asuransi, dan tetap sehat.

Beberapa formalitas

Memperpanjang paspor

Memperpanjang paspor pada prinsipnya dilakukan di KBRI/PTRI Wina di bagian konsuler. Bagi pemegang paspor dinas perpanjangan paspor dilakukan dengan menyertakan surat SETKAB dan atau Surat Tugas Belajar. Bagi yang bukan karyasiswa, perpanjangan paspor dilakukan dengan mengisi formulir, menunjukkan paspor lama, menyerahkan pas foto dan membayar biaya administrasi (ÖS 75).

Memperpanjang visa

Perpanjangan visa bagi pemegang paspor dinas relatif mudah. Surat permohonan perpanjangan dimintakan di bagian konsuler KBRI Wina. Bersama-sama dengan paspor dan surat atau bukti sebagai penerima beasiswa, permohonan diserahkan di Kementrian Dalam Negeri (1010 Wien, am Hof - Abteilung Dienstpaß). Prosedur ini biasanya membutuhkan waktu dua hingga tiga hari.

Masa berlaku visa akan secara otomatis menyesuaikan dengan tanggal pengeluaran.

Perpanjangan ijin tinggal bagi pemegang paspor biasa (paspor hijau) dilakukan di kantor kotapraja (Magistratabteilung-62 / MA62). Pemegang paspor biasa yang memperoleh beasiswa dari ÖAD bisa pula memperpanjang visa di kepolisian khusus orang asing (Fremdenpolizei).

Syarat-syarat umum memohon perpanjangan ijin tinggal adalah sebagai berikut :

Legalisasi dokumen

Dokumen berbahasa Indonesia yang akan digunakan sebagai persyaratan birokrasi di Austria harus dialih-bahasakan ke dalam bahasa Jerman. KBRI Wina bisa memberikan informasi penerjemah bahasa Indonesia ke bahasa Jerman. Terjemahan ini kemudian akan disahkan oleh Bagian Konsuler KBRI Wina dan selanjutnya stempel dan tanda tangan petugas KBRI masih harus disahkan oleh Legalisierungbüro pada Bundesministerium fur Auswärtige Angelegenheiten. Penerjemahan juga bisa dilakukan pada penterjemah resmi yang diakui pemerintah Austria (beeidete Übersetzer) yang bisa menerjemahkan Indonesia-Jerman. Dokumen yang diterjemahkan di Indonesia, maka pengesahannya dilakukan di Kedutaan Besar Austria di Jakarta.

Selanjutnya terdapat dua cara untuk melakukan legalisasi salinan dokumen, yaitu:

Masalah hukum

Meskipun Austria merupakan salah satu negara paling aman di dunia, tidak ada salahnya kita harus hati-hati. Seperti di tempat lain, setiap kehilangan sebaiknya dilaporkan ke polisi terdekat (Anzeige erstatten).

Selain itu, di setiap kota terdapat kantor barang hilang (Fundamt) yang bekerjasama dengan kepolisian untuk mencatat dan menemukan barang hilang. Di Wina alamat kantor ini adalah :

Selain itu juga tidak mustahil, bahwa selama berada di Austria, seseorang membutuhkan keadilan, misalnya sengketa dengan pihak yang menyewakan tempat tinggal. Mengingat seorang mahasiswa asing sering buta pada peraturan di Austria sementara menyewa pengacara (Rechtsanwalt) tidak murah, seorang mahasiswa bisa berkonsultasi pada ÖH. ÖH memiliki pengacara yang bisa dipakai mahasiswa secara cuma-cuma. Selain itu, di setiap pengadilan (Bezirksgericht) terdapat hakim (Richter) yang siap memberi segala informasi secara gratis.

Akomodasi

Tempat tinggal

Di Austria, universitas tidak menguruskan soal tempat tinggal bagi mahasiswanya. Universitas juga tidak memiliki asrama mahasiswa sendiri. Karena itu mau tidak mau, mahasiswa umumnya harus berusaha sendiri mengupayakan tempat tinggalnya.

Agak sulit mendapatkan data biaya tinggal yang obyektif terlebih pada rumah yang disewakan secara privat. Biaya tempat tingal tergantung pada lokasi, tipe (asrama, rumah sewa) dan fasilitas yang disediakan (WC/kamar mandi, pemanas, telepon, mebel).

Namun sebagai acuan, sebuah apartemen 3 kamar dengan dapur dan WC/kamar mandi yang disewa secara bersama-sama oleh beberapa mahasiswa (Wohngemeinschaft/WG) berkisar antara ÖS 8000-10000 / bulan, jadi bila ada 3 penyewa, maka perorang sekitar ÖS 3000 / bulan. Biaya ini belum termasuk biaya operasi seperti listrik, pemanas dan telepon. Pada umumnya, mahasiswa (terlebih mahasiswa asing) hanya bisa menyewa dari tangan kedua (Untermiete). Umumnya seorang Austria menyewa dari pihak pemilik rumah (sering pemilik rumah ini adalah pemerintah), memperbaiki dan melengkapinya, kemudian menyewakan ke mahasiswa. Banyak pula penyewa yang khusus menyewakan kepada mahasiswa, dengan perjanjian, hubungan sewa menyewa otomatis habis bila mahasiswa selesai studi. Pada Wohngemeinschaft seorang penghuni keluar, harus segera dicarikan gantinya, bila tidak ingin sewa perorang menjadi naik. Sebaliknya bagi mahasiswa yang mencari tempat tinggal, di beberapa pinboard di universitas atau di kantor ÖH bisa ditemui iklan / ajakan untuk masuk dalam Wohngemeinschaft.

Sering dalam perjanjian sewa-menyewa terdapat keharusan untuk menyerahkan uang jaminan (Kaution), maupun membayar sejumlah "uang tebusan" (Ablose). Bagi mereka yang mencari rumah melalui agen (Immobilienmakler) ada biaya perantara (Provision) yang dikenakan, yang besarnya berkisar 1-2 bulan sewa atau 1% dari total nilai sewa selama masa kontrak.

Berikut adalah beberapa alamat yang bisa dituju berkaitan dengan informasi tempat tinggal dan perlindungan konsumen :

Di Austria, mahasiswa Indonesia sebagian besar tinggal di asrama mahasiswa. Secara umum asrama adalah lebih murah (ÖS 2000 - 3000 / bulan sudah termasuk biaya operasi). Namun mendapatkan kamar di asrama relatif sulit. Selain antrian yang sangat panjang (rata-rata setiap 1 kamar diperebutkan 10 mahasiswa!), ada beberapa asrama yang hanya menerima mahasiswa yang berasal dari daerah tertentu, atau yang studi pada universitas tertentu, atau juga harus menunjukkan berbagai formalitas yang sulit dipenuhi oleh mahasiswa asing (seperti surat bukti penghasilan orang tua di Austria, atau rekomendasi dari tokoh masyarakat). Mahasiswa yang mendapat beasiswa dari ÖAD biasanya akan dicarikan asrama, walaupun karena terbatasnya jumlah kamar, sering harus sekamar berdua dengan mahasiswa dari bangsa lain. Perlu diketahui pula, bahwa banyak asrama yang selama liburan musim panas (Juli-September) difungsikan sebagai saison-hotel, dan hampir seluruh penghuninya selama kurun waktu itu harus pindah / mencari tempat tinggal sementara.

Beberapa alamat asrama mahasiswa yang bisa dilamar oleh setiap mahasiswa asing adalah:

Afro-Asiatisches Institut
1090 Wien, Turkenstr. 33
Tel. 0222/344625

Albert Schweitzer Haus
1090 Wien, Ganisongasse 14-16
Tel: 0222/40539185

Haus Dobling
1190 Wien, Gymnasiumstr. 85
Tel. 0222/340563

Jugendwohnheim Meidling
1120 Wien, Dörfelstr. 17
Tel. 0222/851171

Daftar lengkap alamat asrama dan tarifnya ada pada ÖH.

Bagi yang hanya tinggal tidak lama, sehingga tidak mungkin mencari asrama atau menyewa rumah, sementara di hotel juga terlalu mahal, bisa mencoba tinggal di penginapan pemuda (Jugendherberge/JH). JH terdapat dibanyak kota di Austria dan masuk dalam jaringan international youth hostel. Tarif di sini sekitar ÖS 130 per malam, termasuk makan pagi.

Jugenherberge zentrale
1010 Wien, Helferstorferstr. 4
Tel. 0222/5331833
kiosnet: www.oejhw.or.at/oejhw

Makanan

Tempat makan di Austria sangat beragam jenis dan harganya. Mensa merupakan kantin swalayan di universitas yang relatif lebih murah dibanding dengan restoran umum.. Selain Mensa, berbagai restoran (termasuk restoran Cina) juga menyediakan menu makan siang yang relatif murah. Beberapa perkantoran di sekitar kampus juga memiliki kantin yang mentolerir kedatangan orang dari luar. Harganya bersaing dengan Mensa.

Bagi yang tidak punya waktu banyak untuk antri atau menunggu pelayan restoran, berbagai fastfood bisa menjadi pilihan. Mc Donald memiliki banyak cabang di seluruh Austria dengan harga yang standard. Demikian juga Nordsee dengan menu serba lautnya. Di banyak tempat juga ada warung Turki yang menjual kebab (semacam sandwich dengan daging kambing atau kalkun).

Sekali makan di luar dengan harga sekitar ÖS 60,- sebenarnya sudah termasuk murah. Namun bila memasak sendiri biaya yang dikeluarkan sering tidak sampai separuhnya. Bahan-bahan pokok mudah diperoleh di banyak supermarket (Billa, Hofer, Spar). Mahasiswa Indonesia sangat dianjurkan untuk membawa rice cooker.

Di Wina bahan makanan, seperti beras, sambal, tahu, kecap bahkan tempe, dapat dibeli di toko-toko Asia serta beberapa kios di pasar Naschmarkt dan Rochusmarkt. Selain itu, di pasar ini juga terdapat sayur mayur dan buah-buahan tropis.

ASIA FOOD CENTER (Mr. David)
1050 Wien, Wiedner Hauptsraße 114, tel. 544 23 46.

Di banyak kota, makanan seperti tempe juga bisa didapat di toko-toko khusus, misalnya Reformhaus.

Untuk yang menginginkan daging yang disembelih dengan cara Islam, di Landstrassermark terdapat beberapa toko Turki atau Arab yang menjualnya. Misalnya:

Haji Baba, Kios no. 27
Muhammed Abdel Moamen, Kios no. 13

Di hampir setiap masjid di seluruh Austria juga terdapat semacam koperasi yang menjual bahan-bahan makanan. Koperasi ini malah praktis memiliki waktu buka yang lebih luwes. Secara umum, seluruh toko di Austria hanya buka dari pukul 8 hingga 18, Senin hingga Sabtu siang (kecuali Sabtu minggu pertama). Selain di masjid, bahan makanan juga bisa didapat di hampir setiap pom bensin (Tankstelle).

Tempat belanja

Bagi yang ingin melengkapi sarana hidup sehari-hari di Wina, baik itu berupa pakaian, alat dapur, buku, hingga sepeda, banyak alternatif untuk mendapatkannya dengan biaya murah.

Biasanya, pada akhir musim, banyak toko yang melakukan aksi korting (Sonderangebot, Schlußverkauf). Ini terutama bagus untuk yang berminat membeli pakaian musim dingin yang baru dengan harga murah.

Di Austria juga terdapat perusahaan yang menjual secara jarak jauh (Versandhaus). Pembeli memilih barang dari katalog yang bisa diminta gratis. Pembeli membayar melalui rekening (Erlagschein) setelah barang diterima dan sesuai dengan yang dipesannya. Bila tidak cocok, barang bisa dikembalikan tanpa komentar. Salah satu dari Versandhaus ini adalah:

Universal
5021 Salzburg, Postfach 152
Tel. 0662/4485

Pasar loak Flohmarkt tidak selalu menjual barang bekas, bisa juga barang dari toko yang bangkrut, barang yang dilelang dari sitaan negara atau barang temuan yang tidak menemukan pemiliknya setelah bertahun-tahun.

Caritas Shops
Tempat-tempat ini cukup baik untuk mencari barang-barang perabot rumah tangga, harga berkisar 50-200 ÖS.

Caritas Zentrallager
1150 Wien, Mittersteig 10,
Tel.: 0222/5059637
Sen-Kam: 10-15; Jum: 10-14

8010 Graz, Grabenstr. 39,
Jum: 8-12.

Caritas Heim St. Elisabeth
5020 Salzburg, Plainstr. 73
Sel, Kam: 13-14

6020 Innsbruck, Innrain 100
Sen-Jum: 9-12, 14-18:30; Sab: 9-12

Humana
Tempat ini cukup bagus untuk mencari pakaian bekas yang masih cukup baik, termasuk jaket musim dingin atau jas.

1040 Wien, Wiedner Hauptstr. 23-25
1080 Wien, Lerchenfelderstr. 48

48er-Basar
Tempat ini merupakan hasil daur ulang dari sampah khusus kota Wina. Mulai dari mebel, televisi, buku hingga sepeda bisa didapatkan di sana.

1220 Wien, Stadtlauerstr. 41a
Hof 3 Tor 5, tiap Selasa-Sabtu: 9-15

Kesehatan

Apabila telah memiliki kartu asuransi, pergi ke dokter merupakan alternatif terbaik. Seorang dokter umum (Hausarzt, praktischer Arzt) bisa memberikan surat referensi untuk pergi ke dokter spesialis (Facharzt) bila mana perlu. Dalam satu kuartal (3 bulan) kita hanya diijinkan menggunakan satu dokter umum berapa kali. Kecuali dalam keadaan darurat sebaiknya jangan menukar dokter dalam kurun satu kuartal itu.

Dalam memilih dokter, harus diperhatikan bahwa asuransi kita berlaku di sana. Yang termudah untuk dikenali adalah bila dokter itu memasang tanda "Alle Kassen". Ini bisa juga dilihat di buku telepon. Selain itu yang pasti bisa digunakan adalah rumah sakit (Krankenhaus) dan poliklinik (Ambulatorium).

Untuk mereka yang menginginkan dokter umum yang dapat berbahasa Indonesia, di Wina ada beberapa alamat yang bisa dihubungi :

Apabila hendak memeriksakan diri, kecuali untuk keadaan darurat, sedapat mungkin mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui telepon. Di lampiran terdapat beberapa nomor telepon penting yang bisa dihubungi untuk keadaan darurat.

Segera setelah berada di Austria, terlebih bila sudah memasuki musim hangat (April), sangat dianjurkan untuk melakukan imunisasi FSME atau dikenal dengan nama Zeckenimpfung. Zecken adalah sejenis semut yang membawa virus yang sangat berbahaya bagi manusia. Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui gigitan Zecken. Korban yang terlambat ditolong bisa mengalami kelumpuhan.

Kendaraan

Tata kota serta sistem transportasi umum yang baik di Austria sebenarnya sudah menjadikan penggunaan kendaraan pribadi tidak begitu perlu. Namun bagi yang ingin menggunakan mobil sendiri, dianjurkan untuk sudah memiliki SIM internasional dari Indonesia, karena SIM Austria sangat sulit untuk memperolehnya dan pula sangat mahal (untuk kursus dan ujiannya paling tidak perlu ÖS 10000,-). Mobil bekas yang masih cukup layak jalan berharga sekitar ÖS 15000 ke atas. Yang mahal adalah pajak dan asuransi tanggung jawab (Haftplichtversicherung) yang bisa mencapai ÖS 7000,- per tahun. Memiliki mobil sendiri sebenarnya sangat tidak ekonomis. Bagi yang ingin sekali-sekali jalan-jalan dengan menggunakan mobil, tersedia kemungkinan untuk menyewa.

Selain itu bisa juga patungan dengan orang lain yang memiliki kursi kosong pada mobilnya (Mitfahrgelegenheit / MFG). Di banyak kota terdapat perusahaan yang menghubungkan antara penawar dengan peminat (Mitfahrzentrale).

Mietfahrzentrale Wien
1080 Wien, Daungasse 1A, Tel. 4370092

Mietfahrzentrale Innsbruck
6020 Innsbruck, Brixenstr. 3, Tel. 32342

Kendaraan pribadi yang paling dianjurkan adalah sepeda. Sebuah sepeda bekas bisa diperoleh mulai dari harga ÖS 300,- Kota-kota universitas seperti Wina, Innsbruck, Salzburg dan Graz sangat ideal untuk dijelajahi dengan menggunakan sepeda. Sepeda juga bisa dinaikkan pada U-Bahn atau kereta antar kota.

Membawa keluarga

Formalitas

Bagi banyak mahasiswa yang telah berkeluarga, tinggal bersama keluarga bisa mendorong studi, namun dapat pula menjadi beban.

Austria memiliki peraturan ijin tinggal yang sangat ketat bagi mereka yang tidak bekerja. Oleh karena itu bagi yang bermaksud membawa keluarga sebaiknya dipastikan agar selama anggota keluarga tinggal di Austria, masalah ijin tinggal dapat dipecahkan terlebih dahulu. Bagi mahasiswa reguler, anggota keluarga dapat memperoleh fasilitas asuransi (Mitversicherung) dengan menunjukkan dokumen (dalam bahasa Jerman):

ke kantor perusahaan asuransi (GKK). Fasilitas ini berlaku selama yang bersangkutan memiliki visa. Setiap perpanjangan visa harus dilaporkan.

Pendidikan anak

Selama tinggal di Austria juga ada pendidikan anak perlu diketahui. Untuk yang berada di bawah usia sekolah, anggota keluarga yang lain bisa bergantian mengasuh. Selain itu terdapat fasilitas Taman Kanak-Kanak (Kindergarten) untuk anak berusia di atas tiga tahun mapun Tempat Penitipan Anak (Krabbelstube) untuk anak berusia antara satu hingga tiga tahun, baik selama sehari penuh maupun setengah hari dengan membayar sejumlah biaya. Informasi selanjutnya dapat menghubungi:

Alamat Kindergarten dan Krabbelstube di beberapa universitas:

Untuk anak usia sekolah, orang tua dapat memasukkannya ke sekolah-sekolah negeri maupun swasta yang berada di lingkungan terdekat (Bab. 2). Sekolah yang berbahasa Jerman umumnya bebas bea, atau untuk sekolah swasta hanya menarik iuran sedikit, sedang yang berbahasa Inggris (misalnya Vienna International School atau American International School) berbiaya tinggi (mencapai US$ 1000,- per bulan).

Rekreasi dan sosialisasi:

Masyarakat Indonesia

Pada saat ini masyarakat Indonesia di Austria berjumlah sekitar 300-400 orang, dan paling banyak berada di Wina. Kebanyakan mereka adalah keluarga korps diplomatik, orang Indonesia yang menikah dengan orang Austria, dan mahasiswa.

PPI atau Perhimpunan Pelajar Indonesia di Austria merupakan organisasi pelajar dan mahasiswa Indonesia di Austria. Kegiatan PPI sangat beragam, mulai dari kegiatan Pendidikan, Olah Raga hingga Kesenian. PPI dan KBRI Wina sering bekerjasama dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan. Acara yang selalu dihadiri oleh hampir seluruh warga Indonesia adalah pada saat peringatan kemerdekaan 17 Agustus. Bagi yang baru pertama kali datang ke Austria, informasi mengenai kegiatan PPI antara lain dapat diperoleh di KBRI.

Kegiatan keagamaan

Di Wina terdapat fasilitas ibadah untuk hampir seluruh agama. Yang paling mudah ditemui adalah gereja katolik. Untuk umat Islam terdapat masjid di hampir setiap kota besar, meskipun hanya sedikit yang bentuknya bisa dikenali sebagai masjid dari luar. Rata-rata masjid dikelola oleh masyarakat muslim Turki atau Arab. Di antara masjid di Austria:

Islamisches Zentrum
1210 Wien, Am Hubertusdamm
(U6 stasion Neue Donau)
Tel. 0222/2701389

Islamische Vereinigung in Österreich
1200 Wien, Praterstr. 52
(U1 stasion Nestroyplatz)
Tel. 0222/2146291

Moschee Cami'i
6020 Innsbruck, Südbahnstr. 14
Tel. 05222/561626

Selain itu di AAI Wina setiap Jum'at diadakan ibadah shalat Jum'at (mulai pukul 13:15).

KBRI Wina juga mengadakan kegiatan pengajian, acara berbuka bersama / tarawih di bulan Ramadhan, menyalurkan zakat serta shalat Ied.

Sementara itu dalam hal ibadah lima waktu, seorang muslim bisa menjalankannya di mana saja (misalnya di ruang lab atau kelas yang kosong). Pada umumnya orang Austria sangat toleransi dengan pemeluk agama lain.

Sport dan rekreasi

Mencari hiburan di Austria tidaklah sulit karena begitu banyaknya tempat-tempat yang bisa dijadikan tempat sarana rekreasi, baik yang berupa taman (di Wina: Donau Insel, Rathaus, Kahlenberg), museum, sarana olah raga, bioskop (Kino), maupun pertunjukan seni. Berbagai acara yang sedang atau akan terjadi selalu dimuat di surat kabar.

Untuk mahasiswa di kota yang ada universitas, Universitätssportinstitut (USI), merupakan alternatif yang paling baik, karena selain pilihannya banyak, juga biayanya relatif murah. Pendaftaran dimulai minggu ke-3 bulan September atau Februari.

Alamat USI di Wina adalah :

Tempat berenang (Statbäder) ada di setiap kecamatan (Bezirk).

Bioskop di Austria kebanyakan memutar film berbahasa Jerman atau yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Jerman. Hanya beberapa bioskop yang memutar film dalam bahasa aslinya. Tiap hari Senin disebut Kinomontag, di mana tiket dijual lebih murah dibanding hari-hari biasa. Selain itu, di tiap universitas terkadang juga diputar film bermutu atau pertunjukan slide wisata.

Bagi yang menyenangi pertunjukan teater, musik maupun opera, cara termurah adalah mengunjungi tempat-tempat pertunjukan gratis (misalnya di Stadtpark tiap sore di musim panas) atau membeli tiket berdiri (Stehplatz) di opera atau teater seharga ÖS 20 sesaat sebelum pertunjukan dimulai.

Klub-klub internasional yang berada di lingkungan universitas juga sering mengadakan acara-acara sosial dan hiburan yang tidak mahal. Di Wina bisa dihubungi:

Club Universitaire International, CIU
1010 Wien, Schottengasse 1

Afro Asiatisches Institut (AAI)
1090 Wien, Türkenstr. 3

Mengenal Austria / Eropa

Jawatan Kereta Austria (ÖBB) memiliki beraneka paket wisata yang jauh lebih murah dari harga normal, misalnya tarif akhir minggu, tarif keluarga, Kilometerkonto, Umweltticket, Citystarticket dan sebagainya. Dengan membayar sekitar ÖS 120 , seorang mahasiswa di bawah usia 27 bisa mendapatkan kartu separo harga (Umweltpaß).

Salah satu servis ÖBB adalah kemungkinan membawa sepeda atau bagasi dengan menitipkan di gerbong bagasi dengan hanya menambah ÖS 60 .

Untuk yang berusia di bawah 26 tahun dan ingin bebas keliling Eropa terdapat tiket Interrail yang memberikan kebebasan menggunakan hampir seluruh kereta di Eropa tanpa batas. Tiket ini dibagi dalam beberapa zona. Tiket yang termurah yang berlaku untuk 1 Zona selama 15 hari berharga ÖS 2700 sedang yang berlaku untuk seluruh zona (global pass) selama sebulan berharga ÖS 4500. Selain kereta ada juga bus keliling Eropa (Eurobus) dengan jalur terbatas. Tiket bus ini berharga ÖS 2800 dan berlaku untuk 2 bulan. Tentu saja, dalam hal ini, urusan visa untuk tiap negara yang akan dilalui harus diselesaikan sendiri.

Informasi mengenai Interrail serta paket-paket wisata lain yang murah bisa diperoleh pada biro perjalanan mahasiswa (ÖKISTA). ÖKISTA juga melayani non mahasiswa.

ÖKISTA:
1090 Wien, Türkenstr. 6, Tel. 40148-0
1040 Wien, Karlg. 3, Tel. 5050128-0
6020 Innsbruck, Andreashoferstr. 16
Tel. 0512/588997
8020 Graz, Brandhofg. 16
Tel. 0316/32482-0

Di ÖKISTA juga bisa dibuat kartu mahasiswa internasional (International Student Identity Card) yang bisa dipakai memperoleh potongan harga untuk memasuki berbagai obyek wisata di seluruh dunia.

Berlibur ke Indonesia

Bila bepergian ke Indonesia dan kembalinya ke luar negeri ingin dibebaskan dari membayar fiskal, maka diperlukan surat pengantar dari KBRI.

Bagi karyasiswa, selain surat guna bebas fiskal seperti di atas, diperlukan juga surat pengantar dari KBRI untuk mendapatkan exit permit (bersama dengan surat tugas belajar), yang harus diurus di Departemen Luar Negeri, kecuali bila berangkat melalui destinasi selain Jakarta. Untuk mendapatkan surat dari KBRI ini tidak perlu surat dari pemberi beasiswa.

Kembali ke Indonesia

Bila seorang mahasiswa akan pulang ke Indonesia untuk seterusnya, maka kiranya daftar periksa berikut ini bisa membantu, hal-hal apa yang harus dikerjakan:

Barang-barang pribadi yang besar bisa dikirim melalui cargo, baik dengan kapal laut maupun pesawat udara. Cargo udara dilakukan di bandara bagian cargo, biayanya sekitar ÖS 50,- per kg. Barang yang dikirim dengan cargo, di Indonesia nanti harus diambil sendiri di bandara atau pelabuhan dengan menunjukkan surat pindah dari KBRI. Nama dan alamat perusahaan cargo bisa dilihat di buku telepon dengan nama Internationale Spedition.

Buku-buku paling murah dikirim melalui paket pos (Büchersendung), dengan berat per unit 5 kg (ÖS 100,-). Kiriman ini akan disampaikan langsung ke rumah, namun makan waktu sekitar 2 bulan.

Untuk mempersiapkan supaya tidak ada gegar budaya kedua saat menyesuaikan kembali dengan keadaan di Indonesia, sangat dianjurkan agar mahasiswa di luar negeri secara teratur menjalin kontak baik dengan keluarga maupun dengan calon rekan sejawat di tanah air. Berita-berita Indonesia kini mudah diikuti di luar negeri dengan fasilitas internet. Beberapa surat kabar telah membuka kiosnet seperti Republika On-line, Kompas On-line dan sebagainya. Sangat baik pula bila selama studinya, mahasiswa di luar negeri sudah merintis usaha memperkenalkan keahliannya, baik dengan mengikuti konferensi yang juga dihadiri kalangan profesi dari Indonesia, menulis di media massa Indonesia hingga melakukan kerja praktek atau proyek studi di Indonesia semasa liburan.